You yang dimaksud disini…kamu masa depanku, kamu kejadian yang dalam benakku dan kemungkinan-kemungkinan yang menurutku akan terjadi, kamu strategi-strategi yang kemungkinan dapat aku lakukan dikehidupanku dan banyak kamu yang lain.
Setiap perjalanan yang aku lalui, entah naik bus, entah kereta api atau kendaraan lainnya banyak yang aku pikirkan dan renungkan selama perjalanan yang kulalui kecuali sedang mengendarai motor lho ya. Soalnya kalau naik motor kebanyakan mikir nanti gak konsentrasi lagi sama jalanan. Bukan tanpa tanpa maksud aku melakukan perenungan dan pemikirian selama aku dalam suatu perjalanan. Perenungan dan pemikiran yang aku lakukan selama aku dalam perjalanan yaitu supaya pikiran gak kosong dan terhindar dari kejahatan hipnotis.
Apabila dicermati ada beberapa penumpang tuh yang duduk disebelah kita terus mengajak bicara berbagai hal. Kalau aku, bukan bermaksud sombong atau apapun namun ini pesan dari ortu untuk tidak banyak bicara dengan orang yang duduk disebelah kita dalam suatu perjalanan. Bukan pula bermaksud suudzon namun lebih kepada antisipasi, kita kan tidak pernah tahu orang jahat itu akan menggunakan triknya seperti apa untuk berkelakuan criminal, maka dari itu lebih baik kita melakukan perenungan atau pemikiran terhadap apa-apa yang positif agar pikiran kita senantiasa on dan tidak kosong pikiran kita.
Selain itu apabila dalam perjalanan kita merasa jenuh, kita bisa juga melihat pemandangan keluar jendela disamping tempat duduk. Ini juga yang membuat aku agak bawel dalam pemesanan tiket apabila kendaraan umum yang akan aku gunakan bernomor tempat duduk. Bukankan itu hak dari setiap penumpang mau memilih tempat yang paling nyaman dia duduk agar perjalanan menjadi nyaman, namun apabila kendaraan yang aku gunakan tidak dapat memilih tempat duduk dan keadaan kendaraan tersebut sudah tidak memungkinkan aku memilih tempat duduk dekat jendela ya apa boleh buat, duduk di tempat yang masih kosong dan yang paling penting bisa selamat sampai tempat tujuan.
Aku akan berkisah mengenai perjalanan silaturahmi ke rumah nenek yang berada di kabupaten Karanganyar. Berangkat dari kota Semarang pukul 11.30 WIB, kemudian aku menunggu bus favorit namun hingga pukul 12.00 WIB bus yang aku nantikan tidak kunjung datang. Mau tau bus favorit aku apa??? hehehe… bus favorit aku adalah royal safari kelas AC tarif biasa. Selain masih mahasiswa yang notabene harus hidup irit tapi layak, bus ini juga tergolong baru jadi aku merasa nyaman naik bus ini dan tarifnya lebih murah dari patas yaitu 13.000. Bus yang aku nantikan tidak kunjung datang sehingga pilihan aku jatuh pada bus safari kelas ekonomi AC dengan tarif 20.000.
Memasuki bus ini, udara luar yang gak karuan karena gerimis berubah menjadi dingin seketika. Penumpang sudah memenuhi isi bus dan hanya tersisa dua tempat. Apa boleh buat, maka aku duduk di kursi kosong yang masih tersisa. Yappz… dan aku dapat tempat duduk yang menurut aku paling berbahaya, kursi paling belakang yang berisi enam orang. Aku kebagian tempat duduk ditengah dimana berbahayanya yaitu tidak adanya pertahanan bagi badan aku apabila sang sopir ngerem mendadak. Tak lupa aku mengucap doa sepanjang perjalanan agar yang aku pikirkan tidak terjadi. Alhamdulillah akhirnya aku selamat sampai tujuan, walaupun sang sopir beberapa waktu ngebut gak aturan.
Pemandangan yang aku lihat selama dalam perjalanan. Pemandangan alam pastinya, yang sebagian daerah hujan rintik-rintik dan sebagian daerah lainnya cerah tanpa mendung sedikit pun. Subhanallah itulah kuasa Allah. Pemandangan lain yang aku lihat selama perjalanan yaitu sesuatu yang tidak asing apalagi kalau bukan macet. Ini bukan dikarenakan perbaikan jalan yang saat ini dilakukan disepanjang semarang-bawen namun karena kelangkaan solar yang saat ini terjadi di negaraku tercinta. Banyak kendaraan besar yang mengantri untuk mengisi BBM solar dibeberapa spbu yang memiliki persediaan solar. Antrian mengular hingga ke jalan raya ini yang membuat jalan raya sedikit tersendat. Pemandangan ini terjadi di beberapa spbu. Ada pula spbu yang tidak terjadi antrian mengular karena spbu tersebut yang bertuliskan ‘solar kosong’ sehingga hanya terlihat kerdaraan bermotor yang antri bbm premium dan pertamax. Selain itu ada pula spbu bertuliskan ‘disini menyediakan solar non subsidi’ pada mmt yang dipasang pada pada spbu. Spbu seperti ini tidak terjadi antian mengular karena harga solar yang ditawarkan lebih tinggi.
Beberapa meter dari terminal Kartasura aku beserta penumpang bus lainnya dikejutkan dengan pemandangan bus PO. Raya solo-smg melintang hampir menutup seluruh badan jalan. Setelah dilihat dengan seksama bus tersebut bagian depannya sudah masuk ke kebun yang berada tepat disamping jalan raya. Bila dilihat dengan seksama sepertinya bus tersebut sesaat sebelum masuk ke kebun menghindari kendaraan lain yang menutup jalur jalannya bus sehingga sang sopir berusaha menghindari kendaraan lain dan masuklah ke kebun. Akungnya, bus yang masuk ke kebun tersebut merupakan bus terbaru dari PO. Raya dengan trayek barunya solo-smg.
Terminal bus Tirtonadi. Turun dari bus safari aku berganti bus untuk menuju rumah nenek aku yang berada di kecamatan Tawangmangu. Lagi-lagi aku menantikan bus favorit menuju rumah nenek aku. Bus tersebut bernama Langsung Jaya. Bus ini kondektur dan sopirnya menurut aku ramah disbanding bus lainnya dan lumayan cepat sampai ditujuan. Selain itu tarif bus ini lebih murah dari bus-bus lainnya. Sekali lagi, mengatasnamakan mahasiswa yang harus irit nih,hehe.
Bus yang aku tumpangi kali ini bentuknya mini, tidak seperti bus langsung jaya lainnya. Seingat aku sudah dua kali aku naik bus ini. Suasana didalam bus didominasi dengan ibu-ibu yang bekerja di pabrik yang berada di sepanjang jalan Solo menuju Tawangmangu. Selama perjalanan seperti biasa ada yang duduk dan ada yang juga yang berdiri. Perjalanan ditemani udara sejuk dan hujan rintik-rintik yang membasahi bumi. Akhirnya kita semua sampai tujuan dengan selamat.
Tawangmangu I’m Coming. Menunggu jemputan sepupu beberapa saat sambil melihat kuliner-kuliner di sekitar terminal membuat aku ingin mencicipi makanan ini itu di keesokan hari. Hmm… semoga si sepupu mau aku ajak membeli beberapa jajanan yang menurut aku baru ada di Tawangmangu ini. Si sepupu datang menggunakan motor dan jas hujan sementara di terminal tidak hujan setetes pun. Ternyata hujan tidak merata dan hanya terjadi beberapa meter dari rumah nenek aku. Sesampai rumah nenek, langsung cium tangan dan cupika cipiki. Masuk ke dalam rumah ada beberapa letak barang yang berubah. Hmm… senang bisa bersilaturrahmi ke sini lagi. Kemudian aku menuju dapur dan membuat teh untuk menstabilkan suhu tubuh kemudian istirahat sambil berbincang-bincang dengan nenek aku dan si sepupu. Cerita liburan aku sebelum wisuda di tempat ini akan aku ceritakan di isi blog selanjutnya ya J
…Untuk blogger semua jangan lupa untuk menjaga silaturrahmi sesama umat Allah ya…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar